Arsip Tag: kadar gula darah

Bisakah Lidah Buaya

Bisakah Lidah Buaya Menurunkan Gula Darah? Ini Ulasannya…

Bisakah Lidah Buaya – Berbagai bagian dari lidah buaya memiliki manfaat. Tanaman sukulan yang telah lama di gunakan dalam pengobatan tradisional selama lebih dari 2.000 tahun, menurut penelitian yang di kutip dari Everyday Health. Beberapa data menunjukan bahwa manfaatnya dapat menurunkan gula darah.

Berikut artikel ini akan mengulas lebih lanjut manfaat buah aloe vera untuk mengontrol gula darah.

Bagaimana Lidah Buaya Menurunkan Gula Darah?

Di kutip dari Healthline, para peneliti menemukan potensi manfaat lidah buaya, yang memiliki sifat antiinflamasi, untuk membantu menurunkan gula darah.

Pada 2016, tim peneliti peninjau sejumlah studi penelitian yang meniliti penggunaan aloe vera pada penderita diabetes dan pradiabetes.

beberapa studi tersebut mengamati dampak yang bisa menurunkan gula darah dengan memengaruhi:

  • Gula darah puasa
  • Hemoglobin A1c(HbA1c), yang menunjukan jumlah glukosa yang melekat pada hemoglobin dalam sel darah rata-rata 3 bulan.

laporan sejauh ini menunjukan bahwa memiliki potensi manfaat dalam kontrol glikemik.

Contoh sebuah studi pada 2015, mengkonsumsi gel lidah buaya dapat membantu orang mencapai kadar gula darah puasa yang lebih baik, serta mengurangi lemak dan berat badan.

Satu uji klinis yang melibatkan tikus laboratium menemukan bahwa aloe vera membantu hewan tersebut mengurangi kadar HbA1c.

itu menjadi pertanda baik bagi penderita diabetes.

Ulasan lainnya yang di kutip dari Everyday Health menunjukan, suplemen lidah buaya oral dapat menurunkan gula darah puasa hingga 46,6 miligram per desiliter (mg/dl) dan kadar A1C darah hingga 1,05 persen.

Menurut penulis salah satu ulasan, suplemen aloe vera dapat menurunkan penyerapan gula ke dalam saluran pencernaan setelah makan, merangsang pemecahan gula, dan mencegah produksi gula.

Baca juga artikel di sini https://riauexpress.com/

Efek Samping Lidah Buaya Terhadap Gula Darah

Sayangnya, mengonsumsi lidah buaya untuk mengontrol kadar gula darah penderita diabetes bukanlah bebas risiko. Faktanya, memiliki efek samping yang dapat menurunkan gula darah secara drastis.

Efek samping tersebut bisa terjadi khususnya pada penderita diabetes yang sudah mengkonsumsi obat penurun gula darah.

Jika anda menderita di abetes, menggabungkan keduanya bisa menyebabkan anda mengalami hipoglikemia, yang sama buruknya dengan hiperglikemia.

Gejala hipoglikemia akan membuat anda merasa lelah, gemetaran, berkeringat, dan mengalami irama jantung yang tidak teratur.

ketika hipoglikemia memburuk, anda mungkin mengalami kebingungan, penglihatan kabur, kejang, atau bahkan kehilangan kesadaran.

Jika anda tertarik mengkonsumsinya untuk mengatasi di abetes, sebaiknya anda konsultasikan dahulu dengan dokter yang menangani anda.

Meskipun dokter mengizinkan, tetaplah berhati-hati. Anda harus memantau kadar gula darah anda dengan saksama untuk menghindari reaksi hipoglikemia.

 

Tips Puasa untuk Anak Diabetes: Pola Makan dan Gula Darah

Tips Puasa Anak Diabetes – Puasa bagi umat Muslim di wajibkan bagi mereka yang sudah baligh. Namun, bagi anak-anak puasa dengan diabetes melitus tipe 1, menjalankan puasa memerlukan perhatian khusus.

Menurut Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A, Subsp.Kardio(K), Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI), tidak semua anak diabetes bisa berpuasa.

“Kalau anak sehat saja tidak boleh di paksa, apalagi anak dengan kondisi khusus,” ujarnya dalam acara diskusi daring yang di ikuti pada Selasa (4/3/2025).

Baca juga : Fakta Menarik Gunung Simpon, Ikon Pariwisata di Pakpak Bharat

Dalam kondisi normal, tubuh menggunakan glukosa sebagai sumber energi yang di atur oleh hormon insulin.

Pada anak diabetes tipe 1, insulin tidak di produksi sehingga mereka harus mendapat suntikan insulin seumur hidup.

Dr. Harjoedi Adji Tjahjono, Sp.A, Subsp.Endo(K), anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi IDAI, menjelaskan bahwa puasa mengubah metabolisme tubuh.

“Kalau kita makan, yang berperan adalah insulin. Tapi saat puasa, hormon glukagon yang berperan untuk menjaga keseimbangan energi,” katanya.

Namun, tanpa pemantauan yang baik, anak diabetes bisa mengalami hipoglikemia (gula darah turun drastis) atau (KAD) yang berbahaya.

Studi dari International Society for Pediatric and Adolescent Diabetes (ISPAD) menyebutkan bahwa sekitar 30-40 persen anak di abetes yang berpuasa berisiko mengalami hipoglikemia, terutama jika kadar gula darahnya tidak stabil.

Selain itu, penelitian di Asia menunjukkan bahwa anak diabetes umumnya hanya bisa berpuasa 20-22 hari dalam sebulan, tidak sampai penuh 30 hari.

“Jika kadar HbA1c lebih dari 8, anak sebaiknya tidak berpuasa,”kata Dr. Harjoedi.

Kiat puasa aman untuk anak dengan diabetes

Dr. Harjoedi memberikan beberapa kiat puasa yang aman untuk anak-anak dengan di abetes.

Bagi anak yang ingin berpuasa, berikut beberapa kita penting yang perlu di perhatikan.

– Pemantauan kadar gula darah yang ketat

Anak yang berpuasa harus rutin memeriksa kadar gula darah, terutama menjelang sahur, menjelang berbuka, di tengah hari, dan saat merasa lemas.

Jika gula darah di bawah 70 miligram per desiliter (mg/dL) atau di atas 300 mg/dL, puasa harus segera di batalkan untuk menghindari risiko hipoglikemia atau hiperglikemia.

– Pola makan yang seimbang

Sahur sebaiknya mengandung karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, atau oatmeal untuk menjaga energi lebih lama.

Saat berbuka, kurma dan buah segar adalah pilihan lebih sehat daripada makanan manis olahan yang bisa menyebabkan lonjakan gula darah.

Setelah tarawih, camilan ringan seperti yogurt rendah lemak atau kacang-kacangan bisa membantu menjaga keseimbangan energi.

Baca juga : 5 Bakso Paling Di antre Di Jakarta, Rasa Gurihnya Bikin Ketagihan!

– Penyesuaian dosis insulin

Karena pola makan berubah saat puasa, dosis insulin juga perlu di sesuaikan. Dosis total insulin umumnya di kurangi 20-30 persen untuk menghindari hipoglikemia.

Insulin kerja panjang di berikan sebelum sahur dengan dosis lebih rendah, sedangkan insulin kerja cepat di berikan saat berbuka puasa sesuai jumlah kalori yang di konsumsi.

– Aktivitas fisik yang terjaga

Anak dengan di abetes tetap bisa beraktivitas, tetap hindari olahraga berat yang bisa meningkatkan risiko hipoglikemia.

Aktivitas ringan seperti berjalan santai lebih di anjurkan.

– Kenali tanda bahaya dan segera batalkan puasa

Puasa harus di hentikan jika anak mengalami keringat dingin, pusing, gemetar, atau kehilangan kesadaran, yang merupakan  tanda hipoglikemia.

Selain itu, jika muncul gejala ketoasisdosis seperti mual, muntah, atau napas berbau aseton, segera konsultasikan ke dokter.

Puasa bagi anak dengan di abetes bisa di lakukan, tetapi bukan kewajiban jika membahayakan kesehatan.

Dengan pemantauan yang ketat, pola makan yang tepat, serta penyesuaian insulin, anak dapat menjalankan puasa dengan lebih aman.

Namun, jika kondisi tidak memungkinkan, mereka sebaiknya tidak di paksakan untuk berpuasa.

Bagi orang tua yang ragu, berkonsultasi dengan dokter adalah langkah terbaik sebelum anak menjalankan puasa.

Baca juga : Jangan Sampai Terbuang! 5 Manfaat Air Cucian Beras yang Jarang Di ketahui