Bisnis di Indonesia yang Paling Sering Pakai AI Menurut Google
Bisnis di Indonesia – Perusahaan raksasa teknologi, Google mengatakan, teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan mulai banyak di gunakan oleh sejumlah kalangan di Indonesia. Menurut Google, teknologi AI di Indonesia paling banyak di gunakan di Pulau Jawa, Kalimantan Timur, dan Kepulauan Riau. Country Director Google Indonesia Veronica Utami mengatakan, pemanfaatan teknologi AI menunjukkan bahwa Indonesia mulai beradaptasi dengan situasi kemajuan saat ini dan tidak tertinggal dengan negara lainnya. “Dari Google Data, kita melihat bahwa minat yang tinggi ini ternyata tidak hanya di Jakarta,” ujarnya, di kutip dari riauexpress.com. Teknologi AI juga di manfaatkan untuk mendukung perkembangan bisnis di Indonesia. Lantas, bisnis apa saja yang paling sering menggunakan AI?
Laporan yang di terbitkan Google bersama Temasek dan Bain and Company yang berjudul “e-Conomy SEA 2024” menujukkan, ada tiga sektor bisnis yang paling sering menggunakan AI.
Berikut bisnis di Indonesia yang paling sering menggunakan AI:
- Pemasaran
- Game
- Pendidikan
Menurut Vero, pemanfaatan AI di Indonesia paling banyak di gunakan oleh para pelaku bisnis dengan tujuan usahanya bisa mampu mengikuti tren teknologi yang berkelanjutan. “AI sangat penting untuk di gunakan oleh bisnis supaya bisa terus berkembang dengan berkelanjutan dan terus berinovasi. Nah, di Indonesia sendiri AI ini sudah menjadi top of mind untuk masyarakat Indonesia,” tutur Vero. Beberapa aplikasi seluler dengan fitur AI yang paling sering di unduh adalah pembuatan konten dengan persentase 9 persen, lalu 9 persen lainnya untuk memberikan efek pada foto, dan sebesar 7 persen untuk mengedit video.
Baca juga:
4 Perbedaan Kereta Ekonomi Dan Eksekutif, Mau Pilih Yang Mana?
Proyeksi penggunaan AI di Indonesia
Selain laporan “e-Conomy SEA 2024”, Google juga mengungkap potensi pertumbuhan AI di Indonesia. Perusahaan teknologi itu menyebutkan, potensi kapasitas pusat data di Indonesia. Dapat tumbuh hingga 268 persen untuk mencukupi kebutuhan penggunaan teknologi terkini seperti kecerdasan buatan.
“Saat ini Indonesia memiliki AI ready data center terbesar kedua di Asia Tenggara sebesar 202 megawatt (MW) dan kita expect bahwa kapasitas tersebut akan naik sebesar 268 persen dalam beberapa tahun ke depan untuk bisa memfasilitasi kebutuhan komputasi AI tersebut,” kata Vero, dilansir dari riauexpress.com.
Pertumbuhan AI juga meningkat di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Hal itu berkaitan dengan tingkat adopsi AI di kawasan ini yang pesat, berdasarkan posisi Asia Tenggara. Yang menyumbang tiga negara sebagai pasar terbesar global AI, yaitu Singapura, Filipina, dan Malaysia. Peningkatan pertumbuhan pusat data di Asia Tenggara di nilai dapat memberikan beberapa dampak positif bagi setiap negara. Hal tersebut bisa berdampak pada terciptanya lapangan pekerjaan, penciptaan wadah inovasi, dan dapat memberikan pertumbuhan ekonomi. Khususnya dari industri AI yang memanfaatkan pusat data sebagai infrastruktur utama.
Post Comment